05.21
Bondan Prakoso & Fade 2 Black merupakan kolaborasi musikal antara Bondan Prakoso (musisi, bassis) dan Fade 2 Black (grup rap beranggotakan Titz, Santoz dan Lezzano).
Biografi
Bondan Prakoso & Fade 2 Black merupakan kolaborasi musikal antara
Bondan Prakoso (musisi, bassis) dan Fade 2 Black (grup rap
beranggotakan Titz, Santoz dan Lezzano). Pada tahun 2004 Bondan berniat
membuat proyek musik yang menggabungkan berbagai jenis musik ke dalam
sebuah bentuk musik baru. Dia lalu mengajak Titz, seorang rapper yang
merupakan teman satu kampusnya di Universitas Indonesia untuk bergabung.
Namun Titz merasa kalau band ini akan semakin kuat jika grupnya, Fade 2
Black, turut bergabung. Akhir tahun 2004 Bondan & Fade 2 Black
mulai melangkah ke dapur rekaman. Mereka pun menciptakan beberapa lagu
dengan sentuhan Rap, Rock, dan Funk. Bondan Prakoso bertanggung jawab di
sisi instrumen, looping dan aransemen, sedangkan Fade 2 Black menggarap
lirik lagunya. Proses ini hanya berlangsung 4 bulan, dan pada bulan
Agustus 2005 album perdana mereka yang bertajuk “RESPECT” resmi dirilis
di bawah naungan Sony BMG Music Indonesia. Album tersebut diwarnai
berbagai jenis musik dengan rap sebagai vokal utama, dengan ditimpali
suara Bondan yang turut menghiasi beberapa lagu. Dengan album
bermaterikan 12 lagu itu, Bondan Prakoso & Fade 2 Black pun menuai
beragam prestasi, diantaranya adalah Best Rap Album Production dalam
Indonesian Music Award 2006. Album kedua mereka, “UNITY” dirilis pada
bulan November 2007. Album yang menjagokan lagu “Keroncong Protol” ini
semakin memantapkan posisi Bondan Prakoso & Fade 2 Black sebagai
band yang kreatif dan mampu menciptakan sesuatu yang berbeda. Berkat
album ini mereka kembali meraih penghargaan Best Rap Album Production
dalam Indonesian Music Award 2008.
Tentang Bondan Prakoso
Bondan Prakoso lebih dulu dikenal sebagai penyanyi cilik lewat lagu
“Lumba-Lumba” yang populer di era 80-an. Ketika beranjak dewasa dia
tetap setia di jalur musik, dengan bass sebagai “senjatanya”.
Fade 2 Black
Tahun 1999 Bondan bergabung dengan Funky Kopral. Bersama band ini,
Bondan sempat menelurkan dua album, yaitu Funchopat (1999) dan
Funkadhelic Rhythm and Distortion (2000). Namun pada tahun 2003 Bondan
memutuskan mundur dari Funky Kopral dan kemudian membentuk Bondan
Prakoso & Fade 2 Black. Musisi kelahiran 8 Mei 1984 ini dikenal
sebagai bassis yang handal. Bahkan dia sempat tampil dalam acara “Bass
Heroes” bersama 11 pemain bass Indonesia lainnya, seperti Thomas “GIGI”,
Rindra “Padi”, Bongky “BIP”, dan Adam Sheila on 7. Penampilan mereka
juga direkam dalam album kompilasi “Bass Heroes” yang dirilis tahun
2006.
SEJARAH
Pada tahun 2004 Bondan berniat membuat proyek musik yang
menggabungkan berbagai jenis musik ke dalam sebuah bentuk musik baru.
Dia lalu mengajak Titz, seorang rapper yang merupakan teman satu
kampusnya di Universitas Indonesia untuk bergabung. Namun Titz merasa
kalau band ini akan semakin kuat jika grupnya, Fade 2 Black, turut
bergabung.
Akhir tahun 2004
Bondan & Fade 2 Black mulai melangkah ke dapur rekaman. Mereka pun
menciptakan beberapa lagu dengan sentuhan Rap, Rock, dan Funk. Bondan
Prakoso bertanggung jawab di sisi instrumen, looping dan aransemen,
sedangkan Fade 2 Black menggarap lirik lagunya.
Proses ini hanya berlangsung 4 bulan, dan pada bulan Agustus 2005
album perdana mereka yang bertajuk "RESPECT" resmi dirilis di bawah
naungan Sony BMG Music Indonesia. Album tersebut diwarnai berbagai jenis
musik dengan rap sebagai vokal utama, dengan ditimpali suara Bondan
yang turut menghiasi beberapa lagu.
Dengan album bermaterikan 12 lagu itu, Bondan Prakoso & Fade 2
Black pun menuai beragam prestasi, diantaranya adalah Best Rap Album
Production dalam Indonesian Music Award 2006.
Album kedua mereka, "UNITY" dirilis pada bulan November 2007. Album
yang menjagokan lagu "Keroncong Protol" ini semakin memantapkan posisi
Bondan Prakoso & Fade 2 Black sebagai band yang kreatif dan mampu
menciptakan sesuatu yang berbeda. Berkat album ini mereka kembali meraih
penghargaan Best Rap Album Production dalam Indonesian Music Award
2008.
0 komentar:
Posting Komentar